Selasa, Maret 24, 2009

Penipuan berkedok beli/ kontrak Rumah

Hati-Hati untuk para penjual rumah & pengontrak rumah
Hallo rekan2 para penjual rumah (terutama yang menjual rumah tanpa perantara) dan calon pengontrak rumah,

Saya hanya ingin berbagi mengenai kemungkinan penipuan modus baru yang dilakukan calon pembeli rumah anda (BUKAN penipuan dengan cara transfer pembayaran DP rumah melalui ATM yang sudah sering terjadi).

Saya tidak tahu apakah ini memang penipuan atau tidak,. Oleh karenanya, untuk kasus ini saya belum berkenan memberikan nama lengkap diri saya dan calon pembeli rumah yaitu Tuan “R” dan nomor HP-nya, karena saya belum yakin apakah ini memang penipuan. Tapi sebaiknya kita berjaga-jaga karena lebih baik mencegah daripada mengobati.

Kasus:

Beberapa waktu lalu saya meng-iklankan rumah saya untuk dijual di Koran Kompas. Berselang beberapa minggu kemudian ada pembeli berinsial “R” berminat membeli rumah. Tuan “R” kemudian setuju untuk membayar uang jual beli namun masih ada sisa kekurangan sedikit yaitu Rp. 15 Jt. Saya menawarkan kepada Tuan “R” beberapa skema transaksi yang menguntungkan penjual dan pembeli pihak (win-win solution), namun ditolak oleh Tuan “K”. Oknum “R” akhirnya kemudian menawarkan skema pembayaran dengan cara mengkontrakan rumah saya melalui Koran karena uang kontrakan tersebut diharapkan bisa menutup kekurangan jumlah yg Rp. 15 jt tersebut. Di-iklan Koran kontrakan rumah tersebut oknum “R” menyebutkan nomor HP dirinya (bukan HP saya sebagai pemilik) dengan alasan bahwa tuan “R” akan melakukan penyaringan terhadap calon pengontrak rumah karena ditakutkan calon pengontrak adalah Bandar narkoba, wanita penghibur,dll.

Setelah diiklankan di Kompas selama 2 hari, ada calon pengontrak yang menghubungi “R” dan tuan “R” menyebut bahwa rumahnya adalah miliknya (padahal pada tahap ini belum terjadi jual beli antara saya sebagai pemilik rumah yang sah dan “R” sebagai calon pembeli, bahkan tuan “R” tidak bersedia memberikan uang muka/DP kepada saya). Tuan “R” juga kurang suka kalo ada calon pengontrak yang datang melihat rumah saya beritahukan bahwa rumah ini masih resmi milik saya hingga jual beli terjadi. Pada tahapan ini tuan “R” meminta kerjasama saya untuk membuka pintu rumah jika ada calon pengontrak yang mao lihat rumah (karena rumah ini sudah saya kosongkan).

Kecurigaan saya timbul bahwa tuan “R” tidak beritikad baik dalam transaksi ini adalah dengan alasan sbb:

1. Hanya melihat kondisi luar rumah (tidak melihat bagian dalam), tuan “R” setuju untuk membeli rumah.
2. Saya khawatir calon pengontrak rumah mentransfer uang kontrak langsung ke tuan “R”, karena percaya bahwa tuan “R” adalah pemilik rumah. Karena banyak calon pengontrak rumah yang TERKADANG tidak peduli dengan surat2 kepemilikan rumah resmi. Jadi kekhawatiran saya adalah lebih kepada pihak ketiga yaitu calon pengontrak rumah yang diberikan info palsu oleh Tuan “R” dan bersedia mentransfer uang kontrak/uang DP kontrak ke rekening tuan “R”.
3. Tuan “R” tidak bersedia memberikan fotokopi KTP ke saya untuk saya pegang sebagai data. Mohon diketahui hingga tahap ini saya bahkan belum bertemu langsung tatap muka dengan Tuan “R”.

Akhirnya, pada intinya, saya membatalkan transaksi jual beli rumah ini karena tuan “R” tiba2 mengatakan melalui SMS tidak bersedia menambahkan uang kekurangan sebesar Rp. 15 Jt dengan system kontrak rumah tersebut diatas. Tuan “R” kemudian mengirimkan sms yang menurut saya lumayan menyakitkan hati. Akhirnya di pintu depan rumah kosong saya tulis nomor telepon saya sebagai pemilik resmi rumah untuk berjaga-jaga saja.

Jadi saya mohon bagi para penjual rumah berhati-hati dengan keadaan seperti ini, sekali lagi lebih baik mencegah daripada mengobati, karena ditakutkan calon pengontrak kita akan mengejar kita (sebagai pemilik rumah yang sah) untuk minta pertanggung-jawaban atas kerugian yg dialami, walaupun secara hukum calon pengontrak tersebut dalam posisi yang sangat lemah untuk menuntut kita sebagai pemilik rumah yang sesungguhnya, karena kita sendiri pun juga merupakan korban penipuan orang2 seperti Tuan “R”. Bagi para calon pengontrak rumah saya tekankan agar memeriksa ulang surat-surat bukti kepemilkan rumah yang akan disewa. Saat ini banyak terjadi pen

Tidak ada komentar: