Selasa, Maret 24, 2009

Penipuan dengan Hipnotis

Pelaku kejahatan hipnotis semakin nekat! (kejadian di Monas)
benarkah tempat" rekreasi yg selama ini kita anggap aman dr tindak kejahatan benar2 100% aman?Sebaiknya waspada,karena tempat" seperti ini juga tidak luput dr aksi penghipnotis.
Aksi kejahatan hipnotis (gendam) ini menimpa kepada seseorang (Si X) yg kebetulan hari ahad kemarin sedang jalan" di dalam taman Monas bersama temannya (si Y).

hari minggu Jam 14.00,awalnya si X hendak naik kereta"an gratis (pengganti delman monas),nah diapun ikut mengantri bersama org2 lain yg ingin naik kereta"an jg. Ketika dalam antrian,tiba2 si X ditegur sambil ditepuk oleh seorang ibu,"mas ngantri yg bener dong!"

Sejak ditegur oleh ibu tsb si X mengaku lupa ingatan.
disinilah nekatnya aksi tersebut,jam 2 siang,ditengah keramaian,bahkan si Y jg tidak menyadari temannya sudah dalam pengaruh seseorang.Secepat kilat tas yg berisi HP & dompet akhirnya berpindah tangan.ketika baru turun dari kereta"an si X baru menyadari,tasnya sudah raib.akhirnya dia melapor ke pospol Monas.

dari kejadian tsb dpt dilihat bahwa pelakunya cukup lihai,biasanya korban hipnotis adalah perempuan yg jalan sendiri,ini malah seorang pemuda,bahkan temannya jg tidak menyadari.

jika ada kaskuser yg memiliki pengalaman yg sama terkait aksi kejahatan hipnotis,monggo share disini

Penipuan berkedok Maling Motor

pinter bener ni maling...!!!
gw mo share kejadian yang sempet membuat warga sekitar rumah gw geger.


sebut saja Budi, pria berperawakan tinggi besar dengan kulit hitam dan logat padang berdiri di depan tanah kosong seluas +- 250m. ketika ada warga sekitar yg melintas Budi menanyakan rumah bapak RT. setelah bertemu Pak RT, Budi mengatakan kalau dia adalah pemilik tanah kosong tsb dan dia berniat membangun beberapa unit rumah kontrakan di tanah kosong tsb. untuk itu dia meminta bantuan beberapa warga sekitar untuk membersihkan rumput liar dan pepohonan di tanah tsb.
akhirnya terkumpullah 9 orang yg bersedia membantu dan Budi menjanjikan imbalan 100rb per orang ditambah rokok dan makan siang. singkat cerita sekitar jam 12 siang tanah kosong tsb telah bersih dari rumput liar dan pepohonan kecil yg tumbuh subur.
lalu Budi meminta bantuan lagi untuk diantarkan ke toko bangunan untuk memesan bahan2 bangunan yg diperlukan dan membeli makan siang yg ia janjikan kepada warga.
salah satu warga, sebut saja Ali bersedia mengantarnya dengan sepeda motor menuju toko bangunan terdekat. sampai di toko bangunan Budi memberikan uang 300rb kepada Ali dan menyuruhnya pergi membeli makan siang dan rokok. tidak lama kemudian Ali kembali ke toko bangunan dan melihat Budi sedang berbicara dengan pemilik toko bangunan. setelah selesai memesan bahan bangunan dan negosiasi harga, Budi bertanya kepada Pemilik Toko bangunan berpa DP yg harus ia bayar. Pemilik Toko Bangunan menyatakan Budi harus membayar DP sebesar 2jt500rb.
karna tidak membawa uang Budi mengatakan kepada Ali ingin meminjam motornya untuk pergi ke ATM. tanpa curiga Ali pun langsung memberikan kunci dan Budi pergi ke ATM sendirian membawa motor Ali. waktu berlalu hingga hampir jam 6 sore dan toko bangunan telah tutup namun Budi tidak menampakkan batang hidungnya lagi. saat itulah Ali baru tersadar bahwa ia dan warga yg lain telah ditipu oleh Budi.
Ali pun kembali ke tanah kosong tsb dan mendapati tidak ada satu orang pun di situ. warga telah pulang kerumah masing2 karna terlalu lama menunggu. akhirnya Ali menemui Pak RT dan menceritakan apa yg ia alami.

- - - - - - - - - - - - - - - - -
jadi ternyate si Budi itu cuman maling motor doang. tapi kok caranye ribet bener ye
pake ngerjain banyak orang segala
parah bener tu maling...tapi berani juga, tu maling bisa yakin kalo warga sekitar kaga bakal tau kalo die bukan pemilik tanah nyang asli. tanah itu emang udah lama kosong dan sering berpindah tangan.
Pak RT aje kaga tau sapa nyang punya

Penipuan berkedok beli/ kontrak Rumah

Hati-Hati untuk para penjual rumah & pengontrak rumah
Hallo rekan2 para penjual rumah (terutama yang menjual rumah tanpa perantara) dan calon pengontrak rumah,

Saya hanya ingin berbagi mengenai kemungkinan penipuan modus baru yang dilakukan calon pembeli rumah anda (BUKAN penipuan dengan cara transfer pembayaran DP rumah melalui ATM yang sudah sering terjadi).

Saya tidak tahu apakah ini memang penipuan atau tidak,. Oleh karenanya, untuk kasus ini saya belum berkenan memberikan nama lengkap diri saya dan calon pembeli rumah yaitu Tuan “R” dan nomor HP-nya, karena saya belum yakin apakah ini memang penipuan. Tapi sebaiknya kita berjaga-jaga karena lebih baik mencegah daripada mengobati.

Kasus:

Beberapa waktu lalu saya meng-iklankan rumah saya untuk dijual di Koran Kompas. Berselang beberapa minggu kemudian ada pembeli berinsial “R” berminat membeli rumah. Tuan “R” kemudian setuju untuk membayar uang jual beli namun masih ada sisa kekurangan sedikit yaitu Rp. 15 Jt. Saya menawarkan kepada Tuan “R” beberapa skema transaksi yang menguntungkan penjual dan pembeli pihak (win-win solution), namun ditolak oleh Tuan “K”. Oknum “R” akhirnya kemudian menawarkan skema pembayaran dengan cara mengkontrakan rumah saya melalui Koran karena uang kontrakan tersebut diharapkan bisa menutup kekurangan jumlah yg Rp. 15 jt tersebut. Di-iklan Koran kontrakan rumah tersebut oknum “R” menyebutkan nomor HP dirinya (bukan HP saya sebagai pemilik) dengan alasan bahwa tuan “R” akan melakukan penyaringan terhadap calon pengontrak rumah karena ditakutkan calon pengontrak adalah Bandar narkoba, wanita penghibur,dll.

Setelah diiklankan di Kompas selama 2 hari, ada calon pengontrak yang menghubungi “R” dan tuan “R” menyebut bahwa rumahnya adalah miliknya (padahal pada tahap ini belum terjadi jual beli antara saya sebagai pemilik rumah yang sah dan “R” sebagai calon pembeli, bahkan tuan “R” tidak bersedia memberikan uang muka/DP kepada saya). Tuan “R” juga kurang suka kalo ada calon pengontrak yang datang melihat rumah saya beritahukan bahwa rumah ini masih resmi milik saya hingga jual beli terjadi. Pada tahapan ini tuan “R” meminta kerjasama saya untuk membuka pintu rumah jika ada calon pengontrak yang mao lihat rumah (karena rumah ini sudah saya kosongkan).

Kecurigaan saya timbul bahwa tuan “R” tidak beritikad baik dalam transaksi ini adalah dengan alasan sbb:

1. Hanya melihat kondisi luar rumah (tidak melihat bagian dalam), tuan “R” setuju untuk membeli rumah.
2. Saya khawatir calon pengontrak rumah mentransfer uang kontrak langsung ke tuan “R”, karena percaya bahwa tuan “R” adalah pemilik rumah. Karena banyak calon pengontrak rumah yang TERKADANG tidak peduli dengan surat2 kepemilikan rumah resmi. Jadi kekhawatiran saya adalah lebih kepada pihak ketiga yaitu calon pengontrak rumah yang diberikan info palsu oleh Tuan “R” dan bersedia mentransfer uang kontrak/uang DP kontrak ke rekening tuan “R”.
3. Tuan “R” tidak bersedia memberikan fotokopi KTP ke saya untuk saya pegang sebagai data. Mohon diketahui hingga tahap ini saya bahkan belum bertemu langsung tatap muka dengan Tuan “R”.

Akhirnya, pada intinya, saya membatalkan transaksi jual beli rumah ini karena tuan “R” tiba2 mengatakan melalui SMS tidak bersedia menambahkan uang kekurangan sebesar Rp. 15 Jt dengan system kontrak rumah tersebut diatas. Tuan “R” kemudian mengirimkan sms yang menurut saya lumayan menyakitkan hati. Akhirnya di pintu depan rumah kosong saya tulis nomor telepon saya sebagai pemilik resmi rumah untuk berjaga-jaga saja.

Jadi saya mohon bagi para penjual rumah berhati-hati dengan keadaan seperti ini, sekali lagi lebih baik mencegah daripada mengobati, karena ditakutkan calon pengontrak kita akan mengejar kita (sebagai pemilik rumah yang sah) untuk minta pertanggung-jawaban atas kerugian yg dialami, walaupun secara hukum calon pengontrak tersebut dalam posisi yang sangat lemah untuk menuntut kita sebagai pemilik rumah yang sesungguhnya, karena kita sendiri pun juga merupakan korban penipuan orang2 seperti Tuan “R”. Bagi para calon pengontrak rumah saya tekankan agar memeriksa ulang surat-surat bukti kepemilkan rumah yang akan disewa. Saat ini banyak terjadi pen