Minggu, Mei 31, 2009

Penipuan Asuransi Sebuah Bank

hello friend cuma info;
sudah 3 temanku yang kena penipuan yg berkedok asuransi yg bekarja sama dgn
BNI.

critanya:
ada seoarang yg nelpon nawarin asuransi ktnya kerja sama dgn BNI pusat,
anehnya asuransi tersebut tahu nomer HP meski bukan yg terdaftar di BNI dan
tahu kalu kita punya rek BNI.
padahal kita gak pernah setuju mau ikut asuransi.

eh ternyata tabunagn kita tetep dipotong 200 ribu/bulan secara otomatis
padahal kita tidak pernah ngasih nomer rekening kita.

setelah baca2 di internet ternyata kasusnya sdh byk dijakarta:
http://antonbi. wordpress. com/2009/ 02/04/warning- penawaran- asu-ransi- bni-via-call/

INTINYA TERNYATA ADA MAFIA DI BNI.

Minggu, Mei 24, 2009

Modus Kejahatan Ban Kempes

Zainal Effendi - detikSurabaya


Surabaya - Perampokan dengan modus menggembosi ban mobil kembali terjadi. Seorang dosen perguruan tinggi swasta yang ada di Surabaya Timur menjadi korban modus ini.

Akibatnya, barang berharga dan uang sebesar Rp 41 juta milik Yuliana Indri Astuti (34), warga Perumahan Galaxy Bumi Surabaya amblas digondol pelaku.

"Yang diambil oleh dua pelaku yakni tas korban berisi gelang emas 30 gram, sepasang anting mutiara seberat 3 gram, handphone serta uang tunai Rp 41 juta," kata Kapolsek Tandes, AKP Hendriana saat dihubungi detiksurabaya.com, Minggu (24/5/2009).

Peristiwa naas yang menimpa Yuliana ini sendiri terjadi di kawasan Manukan Tengah. Menurut Hendriana, korban saat kejadian hendak pergi ke rumah orangtuanya dengan mengajak seorang anaknya.

Kronologis jelas Hendriana, korban bersama anaknya mengendarai mobil Karimun Estillo bernopol L 1892 CI. Saat di sekitar tempat kejadian, korban tiba-tiba diingatkan dua orang pria yang naik sepeda motor jika ban mobilnya kempes.

"Saat itu korban cuek, karena merasa bannya tidak kempes. Tapi lagi-lagi korban diingatkan dua orang, kini seorang laki-laki dan wanita. Korban pun langsung berhenti dan turun melihat bannya. Saat itu juga dua orang pelaku langsung mengambil tas korban," jelasnya.

Hendriana mengaku sangat menyesalkan kejadian ini. Pasalnya, saat kejadian pihaknya sedang melakukan operasi ofebsif di dua tempat. "Padahal saat kejadian kita sedang ofensif di Margomulyo dan Darmo Permai. Tapi kita akan koordinasi dengan polres untuk ungkap pelaku," pungkasnya.

(bdh/bdh)

Selasa, Mei 12, 2009

Penipuan oleh Developer 2

Saya penghuni Cluster The Cypress Blok N-08 No 21 yang kecewa terhadap kualitas dan pelayanan purna jual Citragran Cibubur, dikarenakan komplain kami tidak mendapat tindakan dari pihak developer.

Kronologinya sebagai berikut :

1. Pada Bulan Februari 2009, saya mulai menempati Cluster The Cypress Blok N-08 nomor 21 dan setelah berita acara serah terima selesai ditanda tangani dengan 3 bulan garansi bangunan dan 1 tahun garansi kebocoran.

2. Awalnya beberapa komplain kami dilayani dengan baik oleh pihak purna jual.

3. Pada tanggal 19 Maret 2009, saya melakukan komplain kembali ke pihak Purna Jual, ada 5 item yang saya keluhkan tetapi hanya 1 item pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak developer. Kronologi tanggal 19 Maret sebagai berikut : Setelah saya komplain, dua hari kemudian kuli dari pihak developer dating untuk menangani komplain saya. Namun, saya kecewa dia bilang bahwa catnya tidak ada. Saya laporkan kembali ke pihak Purna Jual. Setelah itu baru dikerjakan.

Setelah kuli tersebut menangani komplain saya yang pertama, kuli tersebut tidak kembali untuk melanjutkan pekerjaannya untuk beberapa item yang belum dikerjakan. Saya telepon kembali sebanyak 4 kali ke layanan Purna Jual di hari yang berbeda-beda dan menurut mereka akan ditangani, namun tidak ditangani juga. Karena saya tidak mau memperpanjang masalah maka saya laporkan kembali pada tanggal 1 April 2009 dengan komplain baru namun hanya 2 item yang dikerjakan dari 4 item yang saya laporkan.

Kemudian tanggal 25 April 2009, saya mengajukan komplain kembali hingga 9 item tetapi hingga saat ini pun belum ada tanggapannya untuk menyelesaikan keluhan kami. Disamping kecewa terhadap pelayanan Purna Jual pihak Developer yang terkesan memperlambat pekerjaan hingga masa garansi habis, saya juga dengan kualitas bangunan yang cepat sekali retak di setiap ruangan. Dan penanganan retaknya pun hanya dengan mendempul serta mengecet ulang.

Penanganan seperti ini tidak dapat bertahan lama terbukti dinding kamar mandi kami yang sebelumnya retak kembali retak. Demikianlah suara hati kami semoga pihak developer peduli terhadap masalah ini

Sophian Yudhi Haryanto
Komplek Citragran Blok N-08 No.21
Bekasi

Kisah Perjuangan Korban Developer Nakal: Perang Belum Selesai

Kisah Perjuangan Korban Developer Nakal: Perang Belum Selesai
Senin, 24-09-2007 07:06:51 oleh: jojo raharjo
Kanal: Suara Konsumen

Hati-hati kalau mau beli rumah baru di Jakarta. Itulah pesan moral dari kasus yang kami alami, mantan calon penghuni perumahan Wismamas Cinere di kawasan Limo, Depok. Mengapa disebut mantan calon? Karena kami, yang tergabung dalam Forum Konsumen Wismamas Cinere (FKWC) sudah sampai pada kata bulat untuk membatalkan mimpi mendiami kawasan yang semula terbayang sejuk nan asri itu.

November 2006, saya dan isteri jatuh hati pada stand Wismamas Cinere di pameran perumahan di North Sky Walk Pondok Indah Mall. Maklum, pengembang satu ini memasang tagline, "Beli rumah, tak mesti mahal, kan?" Dengan harga Rp 160-an juta -tergolong paling murah untuk hunian di selatan Jakarta- kami pun menjalani semua proses pembelian rumah, mulai dari survey lokasi, mengangsur uang muka, sampai survey dari pihak bank ke tempat kerja.

Sebelum memastikan pembelian rumah, isteri saya yang semasa menjadi jurnalis sempat ngepos di Departemen Pekerjaan Umum, blusukan ke kantor PU untuk memastikan lokasi itu tidak kena gusur tol. Dari hasil gerilya ke PU itu, master plan tol yang sebenarnya rahasia berhasil diintip, dan kawasan Wismamas Cinere ternyata aman dari gusuran... and the deal goes on.

Setelah menyelesaikan tiga kali pembayaran uang muka, sampailah kami pada lima kali angsuran biaya administrasi. Maklum, beli di rumah di Jabodetabek tergolong "barang mewah", jadi mesti ada komponen Pajak Pertambahan Nilai sekitar Rp 15 juta ke kas negara.

Sampai di situ, kecurigaan muncul, karena rumah tak kunjung dibangun. Kami pun semakin meragukan janji pengembang PT Wismamas Citra Raya bahwa rumah siap ditempati awal 2007. Duarrr... petir di siang bolong serasa meledak di atas kepala ketika kami pun mendapat informasi ternyata perumahan itu kena gusur tol, berdasarkan perubahan patok tol akhir Maret 2007 untuk proyek tol Jagorawi-Cinere dan Depok-Antasari. Meski sejatinya, rumah kami di blok C6/7 tidak kena gusur -namun bakal hanya berjarak 20 an meter dari ramp jalan tol- tapi imbas perubahan proyek ini membuat pembangunan tersendat.

Usut punya usut, kami tidak sendiri. Dari sekitar 600 pembeli di komplek itu, hampir separuhnya meradang karena kena gusur tol dan impian segera menempati rumah baru tak kunjung terealisasi. Maka, terbentuklah Forum Konsumen Wismamas Cinere tadi. Bayangkanlah, ada pasangan suami-isteri yang sudah memproses pembelian rumah sejak mereka masih pacaran, dan sekarang sudah dikaruniai momongan, tapi harapan menempati rumah Wismamas Cinere tak juga terwujud.

Berbagai usaha kami lakukan untuk menarik uang yang sudah masuk ke kantor pengembang di Terogong Raya, kawasan Pondok Indah, yang sekomplek dengan manajemen McDonald -maklum sama-sama perusahaan keluarga milik Bambang Rachmadi brothers. Rapat demi rapat dilalui, namun isinya hanya kemurkaan melanda, apalagi beberapa kali pengembang memberikan perlawanan dengan menyewa preman bayaran untuk menjadi tameng dari konsumen yang datang mengeluh.

Bayangkanlah, kalau masing-masing konsumen telah menyetorkan uang sekitar Rp 40 juta seperti yang saya alami (faktanya ada yang telah setor lebih dari Rp 100 juta) lalu dikalikan angka 200 konsumen saja, maka sudah ketemu angka Rp 8 Milyar. Nah, berapa bunganya coba kalau uang Rp 8 Milyar didepositokan dengan suku bunga 1 persen saja tiap bulannya...

Kemurkaan semakin memuncak saat kami searching nama pengembang ini di dunia maya. Tertemukanlah bahwa mereka juga mengalami masalah serupa -keterlambatan pembangunan- di proyek Kemiling, Lampung. Yang edan, di salah satu media yang kami baca di internet, mereka menenangkan konsumen di Lampung dan berkata, "Sabar, proyek Lampung akan kami bangun, segera setelah kami mendapat uang pembelian rumah dan kompensasi tol dari proyek Cinere!"

Usaha lain untuk menarik uang saya lakukan dengan berkeluh kesah ke Surat Pembaca berbagai media massa, dan sampai saat ini liputan maupun suratnya sudah termuat di Tabloid Rumah, Harian Kontan, Kompas.com, Detik.com, Warta Kota, Majalah Tempo, dan Majalah Gatra.

Pendekatan ke Real Estate Indonesia -karena PT Wismamas Citra Raya merupakan anggota REI Jakarta- juga sudah kami tempuh. Tapi dasar organisasi pengembang, REI ternyata tak berdaya dan cenderung melindungi anggotanya.

Upaya lain yang gencar kami lakukan yakni mengadu ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Melalui dua kali mediasi YLKI yang mempertemukan Forum Konseumen dengan Direksi Wismamas, kami menuntut pengembalian uang ditambah kompensasi 50 persen sebagai bentuk tanggungjawab atas wanprestasi pengembang. Pihak pengembang meminta waktu dengan alasan, "Berunding dulu dengan seluruh manajemen."

Setitik harapan sempat tersirat saat YLKI mengirim surat undangan untuk negosiasi final Rabu (19/9) lalu. Namun, harapan itu kembali tertunda ketika muncul pesan pendek pembatalan pertemuan, dengan alasan, "YLKI telah menerima surat dari Wismamas bahwa mereka baru akan membayar uang konsumen setelah menerima kompensasi tol dari Pemerintah Kota Depok."

Hmmm...nasib kami kembali terkatung... Terus membayar tambahan uang kontrakan, dan ada juga konsumen yang terus membayar angsuran KPR di bank meski rumah tidak juga terealisasi. Sementara itu, di lokasi Wismamas Cinere, tiba-tiba saja kavling-kavling di sana berubah menjadi rumah yang dibangun dengan standar seadanya alias asal jadi, dengan dinding retak dan genteng bolong di sana-sini. Tujuannya, apalagi kalau bukan akal-akalan pengembang untuk menujukkan kepada konsorsium tol bahwa mereka telah membangun rumah yang kemudian kena gusur dua proyek tol. Seolah-olah rumah sudah jadi dan kena proyek tol, padahal yang terjadi adalah sebaliknya.

Maka, sementara saya terus menanti kapan uang kami akan balik, kita kembali kepada moral story di awal:cerita: Hati-hati beli rumah di Jakarta...



Foto: lokasi perumahan wismamas

Hati-hati! Modus Pencopetan "Muntah" masih ada

--------------------------------------------------------------------------------

Langsung aja ya gan saya ceritain.

Jadi gini, kemarin saya dari gramedia matraman menuju terminal senen naik mikrolet 01A. Pas saya naik emang sepi tu angkot. Abis itu ada 2 cowok naik trus duduk dipojok tempat duduk kanan sama kiri. Abis itu ada pnumpang cowok naik lagi. Gw duduk deket pintu keluar. Pas di perempatan lampu merah dket halte busway, ada 1 cowok msuk trus dia ngebet banget pengen duduk di dket pintu(secara gw duduk di pintu, akhirnya gw ngalah and geser). Gw uda mikir, aneh bed nih orang.
Trus tiba2 cowok yang duduk di samping gw ngajakin gw ngobrol. Otomatis gw negok ke arah dia. Aneh gtu pertanyaannya. Kan gw bawa tas sma hunger jas alamamater, trs dy tanya "itu abis laundry mana? Laundry kiloan y?". Gw iyain aja dah. Malz gw dari p'tanyaannya aja udah ngaco. Ya secara laundry kiloan mana ada yang pke hunger. Once bed tuh orang
Trs gw udahin aja ngobrolnya dengan cara gw ga ngadep itu org lagi. Eh pas gw lagi noleh muka, gw ngliat cowok yang duduk dipojok sederetan ama sopir, kyak abiz ngedip2 gtu sama cowok yg ngotot tadi. Feeling gw kyknya rada ga beres nih.
Eh bener, abiz itu cowok yg ngotot itu tiba2 mau muntah gtu ke arah gw. Hiiiyyy... najis deh. Langsung aja gw pindah tempat duduk. gw pindah jadi dideretan sopir. Gw langsung cek tas gw, tas gw retsletingnya uda kebuka and dompet gw uda menyembul keluar(emang retsletingnya rada dodol siy. He..). Trs si ngotot td muntahnya jadi tmbah lebay. Muntahnya padahal ludah doang. Dari sini gw uda ngebaca gelagatnya. Pasti niy 1 angkot smuanya copet. OMG!! Mana gw cewek sendirian lagi T_T.
Trs cowok2 yang dsitu pada bilangin ke tuh cowok yg muntah "masuk angin y? minum obat gih? Diurut tuh kakinya?".
Nah gw pernah baca artikel, modus kyak gini dengan adanya orang muntah itu untuk menarik perhatian si korban, pasti samping gw ada yg mau nyopet.
Eh bener, cowok yg duduk dipojok and duduk disamping gw ternyata tangannya uda di bawah tas gede punya dia and lagi deketin ke gw. Pas gw nengok dia langsung ga jadi deketin tas gede itu ke gw. Trs gw langsung sadar klo hp gw jadi inceran. Hp gw siy esia yg dikantong, cuma lumayan jg data no telp tmen2 gw.
Langsung deh gw pegang kantong kiri gw. Pokoknya gw kasih gelagat yang artinya gw udah tw lo tu copet smua. Trus gw langsung ngomong(ga gede2 jg siy, tapi setidaknya copet yang disamping gw denger) "Lu pikir gw bego apa!" Gw bener2 pasang muka jutek.
Tiba2 hp gw bunyi (pada tw kan suara khas esia kyk gmna.He..). Itu bokap gw yang nelpon. Pas mw udahan telponnya bokap gw bilang "Hati-hati ya di jalan". Trus gw bilang dengan nada agak digedein "Iya Pa, ini juga lagi hati-hati di angkot."
Sebelum nyampe terminal, cowok yg disamping gw yg bawa tas turun. Baru beberapa meter turun lagi 2 cowok. Trus kedepanan lagi 1 cowok turun. Nah tinggal gw sndirian skrg. Huuff... Amin. Untung gw nggak diapaapain. Biz itu gw langsung tanya ama sopirnya, tau gak tu sopir kalau tadi ada copet and gw ceritain kejadian yg td. Intinya si sopir ga tw itu td copet. Tapi dia tau ada copet yang modusnya kyk yg gw critain td ke tu sopir.
Baru kali ini gw hampir jadi korban copet di tempat umum. Ternyata senen bener2 rawan copet. Gilaa...

Buat para kaskuser, hati-hati aja ya kalau ke tempat yang emang rawan copetnya.

Thank's 4 share


Quote:
wah, mirip sama kejadian gw dulu..

pas tahun 2006 gw jg pernah kena copet di angkot.
mikrolet 44, gw naek dr kp. melayu mau ke kuningan.
gw b2 sm ce gw , nah awal naek sih masih sepi..
sampe akhirnya penuh, baru jalan ntu angkot..

sama persis, ada orang yang minta duduk disebelah gw, trus yang depan gw pura-pura bagiin selebaran ttg pengobatan alternatif.
pura2 deh ntu orang yang bagiin selebaran mijit satu-satu orang yang ada di angkot.
sampe akhirnya gw dipijit sm ntu orang, tanpa curiga gw mah OK2 aja..
ntu orang mijit gw sampe keringetan abiss...
eh pas die turun, yang duduk disebelah gw bilang "orang yang tadi mijit kok lari, ada yang ilang g de'"??
wah, gw panik abis, ternyata HP gw ilang..!!!!!
gw lgsung lompat dr angkot, mw kejar ntu orang..
gw ampe lupa sm ongkos n ce gw..

inti ceritanya, yang ambil HP gw adalah orang yang duduk sebelah gw...
yang mijit tugasnya keluarin HP dari kantong gw...
HP motorola gan, jaman2 gw SMA tu HP keren abis..

ati2 dah para angkoters


BTW, @TS 1st post euyyy...

Quote:
Ada lagi yang modusnya seperti ini, yang menimpa temen kantor gue dan raiblah N71 kesayangannya...

Waktu itu naik Kopaja 66 ke arah Blok M. Tau2, naiklah serombongan orang (kurang lebih 4-6 orang) dengan salah satunya mengeluh "Sial, dipindahin lagi" sehingga kita akan menyangka orang2 tersebut baru saja dipindahin bis kota (Biasalah Kopaja/Metro Mini yang suka main mindahin penumpang) dan tidak saling kenal.

Salah satu orang tersebut duduk di belakang temen gue yang kebetulan pake case HP di belt-nya di sebelah kanan. Ngga berapa lama dia menepuk celana temen gue di sebelah kiri sambil ngomong' "Mas, celananya kotor nihh" dan setelah ditengok memang celananya banyak abu rokok yang mungkin sengaja ditumpahkan ke dia. Pada saat dia nengok ke kiri itulah, sang copet (temennya yang lain) dengan cepat membuka case HP di sebelah kanan dia dan HPpun langsung berpindah-tangan. Ngga berapa lama, temen gue sadar dan langsung teriak "Copet" tapi mereka dengan sigap memanfaatkan kepanikan temen gue sambil teriak "Wah... Yang tadi turun tuh, mas!" sambil menggedor pintu Kopaja tersebut supaya berhenti. Temen gue dengan paniknya mau ngejar tuh copet turun dari Kopaja. beberapa saat, dia baru sadar kalo justru yang teriak tadi merupakan kawanan si pencopet juga.

Dari sini gue tahu bahwa mereka bekerja tidak dengan sendirian, sangat ahli, dan kayanya terorganisir dengan baik.
Buat para kaskuser, hati-hati selalu kalo make case HP di belt ketika naik kendaraan umum.

Quote:
Wah kalo yang muntah2 gene ak ga prnah sis.. Thx Infony nih

Kalo yg mijit2 tuh pernah.. di metro mini 91.. modus nya sama persis bagiin selbaran obat.. terus mijit2.. mijit ny cacat lg..
Trs kan gw nolak gt.. eh si copet marah2.. "dipijit aja gak mau,, yaudah sini selebaran ny balikin"

ya gw kasih aja. gw jg ga butuh.. eh ibu di belakang gw hape nya ilang.. cman gak dikejar.. gak sanggup mungkin.. haha

Btw sekarang Copet udah banyak yang lagak jadi orang kantoran.. pake kemeja.. bawa tas.. beuh keren deh.. tapi tetep aja copet.. haha

Quote:
wah.. make teknik usang tuh. Pake beberapa karyawan.
Kl yg terbaru, pake sistem bius tissue basah dng pura2 mo duduk deket jendela.
waspadalah!!

klo yang ini gmna critanya gan? share dunkzz^^


Quote:
nyokap gw pernah tuh kena kejadian kaya gitu sampe hp nokianya ilang.

kalo gw sendiri pernah ngalamin di bandengan utara cuma dengan modus pura2 jatuhin uang sehingga gw harus jongkok di tengah2 angkot krn tuh org pura2 mau gambil uangna yg sengaja dijatuhin.

pas gw jongkok ditengah-tengah bangku 4-6. rekan2nya mulai beraksi. untungnya gak ada yg diambil karena gw sadar dan buru2 turun meski tas gw kebuka semua.

awalnya sih dah curiga karena pas naik angkot tuh pelaku pura2 gak bisa lewat karena badan gw emang gede sehingga mendorong gw ke bagian belakang.

Quote:
Wah TS - nya jagoan tuh but hoki juga copet2nya gak NEKAD !

udah tahu ada yg gak beres mah... LANGSUNG TURUN aja la mestinya !
Resiko gak cuma dicopet aja bisa dirampok or digendam bahkan diperkosa lo !!!!!

Apa hanya gara2 duit beli Indomie, Anda rela mengalami kekerasan or bahkan kehilangan HP Anda yg tentunya harganya min bisa buat beli berjibun Indomie gitu ?

Pokoknya klo ada2 apa, perasaan gak enak, ati2 gak enak mau hujan kek mau rame kek... TURUN deh Mbak !

Gak worth it cuma demi menghemat duit Angkot, Anda menempuh resiko begitu besar & apalagi angkot2 itu banyak lagi

Modus2 pencopetan di angkot emang dah edan dah... dari berbagai cara :
1. Muntah2
2. Pura2 jatuhin duit receh (busyettt.. bayar angkot pake duit 100 - an ? = copet !)
3. Pura2 salah naik angkot... jurusannya beda jauh & ngawur
4. Pura2 jatuh pingsan
5. Pura2 gila !
6. Pura2 mijit sambil bagi2 selebaran
7. Pura2 sok AKRAB
8. Pura2 SOK KENAL
9. Pura2 BERANTEM DALAM ANGKOT
10. Pura2 stress, nangis2 gak karuan

Wow... banyak deh... yg parah lagi... gendam + rampok + bius di angkot juga banyak !

Sopir sih PASTI TAHU la... la tracknya kan cuma itu2 aja... cuma persetan abis gitu la ama yg beginian & mereka juga takut karena copet2 itu biasanya ada beking preman
Makanya klo Mbak naik angkot.. lebih aman duduk di SAMPING SUPIR dah !
Lebih aman tuh dibanding duduk di belakang apalagi SEPI & SEMUA CO lagi...

Jangan lupa thanks ama God lo... sudah dibantuin

Sory ane mw comment: Pengennya c turun cuma gw nggak bgitu ngerti daerah senen and takutnya pas turun tuh copet ikutan turun T_T. Pokoknya gw b'doa aja dalam hati smoga gw selamet and ga diapa2in ama tuh copet. Thank's god.

Intinya gw tetep sok stay cool tapi dalam hati gw shock and dag dig dug gila.. Alhamdulillah... gw nggak knapa2.
Thank's God.

Jangankan di angkot, di dalem rumah aja gw bs ilang hp gw. Di ambil sopir gw gtu intinya.
Nggak kebayang kan di dlm rmh bs ilang. Intinya c ya klo uda tkdirnya ilang, mw kyk apa juga tetep ilang.
Masalah sopir, gw c positif thinking aja. Biz kta tmen gw klo sopir angkot di depok klo uda tw ada copet naik angkotnya, sopirnya teriak2 gtu, bilang "Awas hati2. Jaga hape sama dompet!"

Sempet msih enggan klo naik mikrolet 01A. Yah intinya lebih ati-ati lagi aja y buat smuanya...



Quote:
infonya menarik gan..tapi cara penulisannya kurang tuh...ya setidaknya di bikin paragraf jadi enak di baca

Sory y soalnya ane newbie. Hehe...

Waspada Jika Ditegur Pria Bermotor," Mobil Anda Rusak".

Waspada Jika Ditegur Pria Bermotor,"Mobil Anda Rusak"

--------------------------------------------------------------------------------

DEPOK -Waspada Jika Ditegur Pria Bermotor," Mobil Anda Rusak". Modus kejahatan itu kerap terjadi pada pengendara mobil khususnya wanita.

Tadi pagi, seorang pejabat Dinas Kesehatan Pemkot Depok dirampok kawanan lelaki berpistol yang berpura-pura menunjukkan kerusakan kendaraan korban di Jalan Raya Radar AURI, Cimanggis, Depok, Jumat (23/4) pagi. Kerugian ditaksir Rp20 juta.
Drg Erni Ernawati, Kabid Yankes RSUD Depok, itu tak berdaya sewaktu membuka pintu mobil Avanzanya, tiba-tiba ditodong pistol oleh seorang pria. Sementara rekan pelaku dari pintu kiri menyambar tas berisi HP Nokia 7610, uang tunai Rp1,5 juta, giro bilyet siap cair Rp16 juta serta kartu IDI Depok, ATM BNI & kartu kredit BCA. Empat pelaku dengan dua motor kabur arah Cibubur.

Pelaku sebelumnya pura-pura memberitahu korban bahwa ada kerusakan mesin atau percikan api dan ban gembos.

Wakasatreskrim Polres Depok, AKP Subandi, mengakui adanya peristiwa tersebut dan bawahannya masih membantu Reserse Polsek Cimanggis mengejar pelaku.

"Mereka masih menyelidiki kejadian tersebut dan sudah memintai keterangan sejumlah saksi," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat siang.

Menurut rekan sejawat korban, drg Evita Hutapea, peristiwa serupa juga dialami rekan lain yaitu bidan Evi Samiati dari Promkes Dinkes Depok.

Saat mobil berhenti lalu membuka pintu untuk menanyai pelaku bermotor tentang kerusakan mobilnya, saat itulah korban disergap dan pelaku lain menyambar tas di jok samping kemudi yang berisi 3 HP uang tunai Rp4 juta. Tiga hari kemudian ada seseorang datang dan memberikan tasnya yang ditemukan di daerah Leuwinanggung.

"Kejadian itu persis di tempat yang sama sebulan lalu," ujar Evita.

sumber : okezone.com - 4/24/2009

Minggu, Mei 03, 2009

Penipuan berkedok Aparat

Penipuan ini terjadi kira-kira 5 hari yang lalu. Nama dan identitas
kami rahasiakan untuk menjaga aja kalo email ini menyebar kamana-mana.
Saya merasa berkewajiban berbagi cerita agar tidak ada korban penipuan
dengan modus seperti ini. Saya juga minta komentar dan pendapat dari
temen-temen tentang hal ini, coz saya juga penasaran kenapa penipunya
bisa canggih banget ya....???

Lima Hari yang lalu sekitar jam 11 siang saya ditelpon dari no telp
081513531213 yang mengaku dari Polda Metro Jaya. "Halo apa benar ini
dengan nomor 0815 xxx xxxx ?" Kemudian saya jawab, "Benar, ini dari
mana ya..?? "Ini dari Polda Metro Jaya, begini bu... no telpon ibu ini
sudah digunakan untuk Sindikat Narkoba, tapi dalam hal ini ibu tidak
terlibat, kami hanya minta kerjasamanya untuk mematikan handphone ibu,
karena kami akan mengadakan penyidikan dan pelacakan jadi kami perlu
kerjasamanya untuk mematikan HP, kira-kira sampai dengan jam 1 ibu
bisa menyalakan hp ibu lagi"

Saat itu saya bingung tapi juga curiga, "Lho kok bisa no.hp saya
digunakan untuk sindikat narkoba, gimana caranya..??? " (kemudian
terdengar suara-sura dijalanan yang berisik...) "Iya bu bisa, untuk
itu kami mohon kerjasamanya untuk mematikan hp..!!!!" dengan nada
menyidik saya tanya lagi, "Ini saya bicara dengan siapa ya?" "Saya
Inspektur Satu Sumantri dari Bagian Narkoba Polda Metro Jaya" Kemudian
saya catat identitas si penelepon. "Mohon segera matikan hp ibu karena
kami akan mengadakan penyidikan.. !!"(terdengar suara-suara kendaraan
dan tut...tut..tut. .. telpon mati)

Saat itu saya masih bingung tapi tidak langsung percaya, dan saya TIDAK
mematikan hp, 1 menit kemudian saya ditelpon lagi dg no telp yang sama
081513531213, tapi tidak saya angkat. dan hp saya berdering terus
tidak berhenti dari no.telp yang sama. Pada saat itu juga saya
langsung telpon Polsek Setiabudi. Saya cerita tentang telpon yang
mengaku dari Polda, yang menjawab telpon bilang kalau dari Polda tidak
ada seperti itu, tapi kalau memang tidak perlu hp ya matikan saja..
kan gak ada salahnya, trus saya jawab juga kalau untuk penipuan
bagaimana? dan pada saat itu hp saya bunyi terus dari nomer yang sama,
dan tidak saya angkat.

Kemudian saya menelpon suami saya yang kebetulan sedang berada di luar
kota . Saya cerita tentang telpon itu dan make sure kalo dia baik-baik
aja dan hati-hati. Hp saya masih saja bunyi dari nomer yang sama tapi
saya tutup aja.... Kemudian saya juga menghubungi security ditempat
tinggal saya. Yang saya tahu security ditempat tinggal saya dibawah
pengawasan langsung dari Polda Metro Jaya, jadi pasti punya akses
langsung ke Polda.

Setelah saya lapor, langsung pihak security menelpon ke Polda Metro
Jaya Bagian Narkoba, dan ternyata tidak ada yang namanya Inspektur 1
Sumantri di bag. Narkoba, dan tidak ada kegiatan penyidikan yang
mengharuskan mematikan hp. Jadi dalam hal ini saya benar-benar
dibohongi... .. dan saya masih curiga juga... ini pasti penipuan..
tapi siapa yang ditipu..??? Dan Hp saya masih terus bunyi dari nomer
yang sama, memang orang itu gak kenal menyerah.... . Saya langsung
menelpon saudara-saudara dan sahabat-sahabat saya di Jakarta .
Kemudian ada telpon masuk lagi tapi kali ini dari mertua saya yang di
luar kota , dan
langsung saya angkat "Halo kamu baik-baik aja kan ..??" "Iya ma.. emang
knapa...???" "Lho tadi papamu telpon kantanya kamu kecelakaan.. "

MasyaAllah.. ...
Ternyata penipu itu menipu orang tua saya yang ada di luar kota
....!!!! Langsung saya telpon orangtua, kemudian beliau cerita tadi
ditelpon dari kantor polisi di Jakarta . Orang yang mengaku polisi itu
bilang kalau saya kecelakaan dengan mobil tanki pertamina, dan saya
sekarang luka parah di RSCM. Ayah saya menelpon RSCM dan berbicara
dengan orang yang mengaku dr. Listyo, dia mengaku telah merawat saya
dan menerangkan secara medis luka serius yang saya alami dan kebutuhan
pengobatan yang tidak tersedia di Jakarta . Obat-obat dan pen untuk
patah kaki saya hanya ada di apotek Singapore dengan biaya sekitar
Rp.21 juta.

Ayah saya diminta mentransfer uang sebesar Rp. 21 juta. karena urusan
transfer-mentransfe r uang, ayah saya masih belum terlalu percaya,
beliau mencoba menghubungi HP. saya dgn nomor 0815 xxx xxxx
(prabayar), kemudian ada yang mengangkat dan mengaku bernama Agus. si
Agus ini bilang kalo dia adalah teman suami saya dan sekarang menjaga
di rumah karena di rumah tidak ada orang, dia juga bercerita kalau
tadi banyak polisi datang ke rumah mengabari kecelakaan mobil yang
saya alami dan sekarang suami saya sedang ke RSCM. Dari situ ayah saya
mulai panik, sudah percaya dan hampir menyiapkan uang sebesar Rp. 21
juta yg diminta Kemudian ayah saya menelpon mertua saya yang tinggal
satu kota , mengabari kecelakaan itu, mertua saya juga ikut panik.

Alhamdulillah. .mertua saya ingat kalau suami saya sedang tugas di
luar kota , jadi kok bisa ada di rumah sakit...???? Orang tua saya
juga menggunakan telpon yang lain untuk menelpon, karena telpon yang
satunya terus-menerus berdering dari rumah sakit yang meminta ayah
saya segera mentransfer uang untuk pengobatan. Orang tua dan mertua
saya mencoba menelpon saudara-saudara saya di Jakarta untuk mengecek
kebenaran telpon tadi. Tapi anehnya saudara-saudara saya tidak bisa
menghubungi hp saya, padahal saya tidak mematikan hp.

Kemudian terakhir kalinya yang mengaku dokter tadi menelpon, diterima
oleh adik saya, begitu orang tersebut meminta untuk mentransfer uang,
oleh adik saya dijawab, "Kakak saya sudah dicover oleh Asuransi, jadi
nanti masalah biaya-biaya, Asuransi yang urus semuanya". Telpon
langsung terputus dan orang tersebut tidak meneror orang tua saya
lagi.

Alhamdulillah. ... Puji Syukur kehadirat Allah, kami sekeluarga
terhindar dari penipuan itu. Ini semua cobaan dan untuk pelajaran kita
semua...... Sekarang yang membuat saya penasaran dengan modus penipuan
ini:....!!!!

1. Bagaimana orang tersebut bisa memblok dan menyadap no telpon orang
tua saya dan no HP saya, jadi kamanapun ayah saya telpon masuknya ke
penipu-penipu itu juga yang angkat telpon.

2. Darimana penipu itu bisa tau data saya dan orang tua saya, juga
posisi saya yang berlainan kota dengan orang tua? Mungkin gak sih
data-data kita di Bank bisa bocor...??? Atau mungkin gak dari HP yang
pernah
saya service, coz sudah sebulan ini saya service HP di Nokia Service
Centre Mampang, dan sampe sekarang hp saya rawat inap terus gak
sembuh-sembuh.

3. Bagaimana dengan pengkloningan no telp? Benar gak sih no telp Pra
Bayar bisa dikloning & didouble line...??? Bagaimana dengan pasca
bayar?

4. Saya juga sudah lapor ke Satelindo dan katanya sedang diinvestigasi
karena banyak pengaduan tentang hal ini, dan ternyata nomor
081513531213 sudah ada note: no. ini digunakan untuk penipuan.

So... kalo temen-temen ada yang tau tentang teknologi canggih yang
digunakan untuk penipuan ini, terutama teman-teman dari TELKOM &
INDOSAT tolong.. dong bagi-bagi ilmunya ke kita kenapa bisa terjadi
seperti itu dan gimana cararanya untuk antisipasi supaya next time
penipuan seperti ini tidak terjadi lagi. Karena saya pernah dengar di
radio penipuan seperti ini sudah ada yang kena dan mentransfer uang
jutaan rupiah......

Waspadalah.. .
waspadalah.. ..

Note sudah disebar melalui email ke email...
MOga2 ini bisa berguna untuk anda....



Source Posting By :
ARI ADIANTO \
Bernadette.W