Senin, September 28, 2009

Penipuan modus kecelakaan

Critanya begini:
Gw tinggal di Jakarta
Nyokap Bokap di Magelang
Adik gw tinggal di Surabaya & Magelang

Sabtu Tgl 9 Mei jam 2 SIANG, Rumah bokap-nyokap gw di Magelang di telpon oleh seseorang yg mengaku sebagai gw.. suaranya miriiiiip sekali ama gw kata ortu gw... bahkan dia tahu nama kecil gw!

intinya si PENIPU yg pura2 sebagai gw bilang bahwa gw nabrak 2 anak sampai mati... salah satu anak tersebut adalah anak dari KAPOLRES dan keluarga korban tidak bisa menerima.. mau balas dendam... dan gw dibantu oleh 'orang dalam' polisi yg dia sebut bernama Pak Agus..
keluarga gw diminta sediain 100jt buat ongkos damai... supaya tidak dibalas oleh keluarga korban tabrak yang emosional...
dan karena yg nelpon adalah 'gw sendiri' (ingat suara mirip sekali dan tahu nama kecil gw) maka mama gw langsung bereaksi dengan menyanggupi untuk sediakan semampu mereka.. saat itu mama gw bawa 17jt cash, ATM berisi 22.5jt, dan seluruh emas/perhiasannya. bokap jg bersedia siapin 40jt.

sang 'gw' nelpon terus tiap 2 menit.. mama gw disuruh jalan sendiri dan dilarang telpon ke gw atau keluarga gw di jakarta atau keluarga istri gw di jakarta karena siapapun yg nelpon di HP itu bisa di lacak oleh keluarga korban yg punya koneksi di kepolisian / operator telpon... dan PASTI akan di peras kata si-'gw'.. karena gak tahu teknologi, dan juga karena percaya ama 'gw' maka saran itu diturutin.

jam 4 sore mama udah sampe di Jogja dan diminta buang no HP nya karena udah dilacak polisi... dan diminta beli no HP baru, sebelum di pasang, si 'gw' minta dibacain no HP baru mama... mama diancam untuk tidak berikan no HP ini kesiapapun termasuk ke keluarga / papa gw.. supaya tidak terlacak katanya... si-'gw' bilang bahwa nanti pak Agus yg akan koordinasi ama Papa dan keluarga...

lalu mama diminta beli tiket ke Jakarta. Mama beli Garuda dan lagi lagi 'gw' nelpon minta agar pakai nama samaran di tiket biar gak bisa dilacak keluarga korban tabrak lari.. Mama bilang bahwa harus pakai KTP, dan orangnya langsung minta tiket tsb di cancel padahal udah di beli dan siap check-in... Mama diminta naek kereta pakai nama palsu.. Tujuannya supaya keluarga tidak bisa lacak keberadaan mama. katanya karena airport telah 'dikuasai' oleh keluarga 'korban' dan mama tengah diincar..

di kereta juga diarahkan oleh rekan komplotannya untuk naek kereta non-ac ke jakarta dan turun di Jatinegara... dan dalam kereta api selalu di telpon supaya mama tetep panik dengan diberikan cerita2 mengerikan mengenai akibat masalah 'gw'... sedihnya, sampe jatinegara jam 4 pagi mama diminta keluar stasiun sendirian (padahal bawa harta yg ga sedikit)...

yg bikin gw kesel adalah si 'gw' dengan tega meminta mama jalan cepat (mama gw umur 57th) untuk menemui seseorang yg mengaku intel polisi dipinggir jembatan sungai (ada toko 'SANKEN') dan disana semua harta diminta, sampe HP pun diminta... ATM juga.. katanya Papa gw yg berkoordinasi dengan Pak Agus berkata agar semua di serahkan agar proses bisa jalan dengan cepat karena keluarga korban tabrakannya meminta 'gw' datang dan berunding...

dari ATM itu, jam 5 pagi, uang diambil 5jt (maximum penarikan BCA silver), dan jam 9 pagi dicoba lagi. karena ga berhasil maka 'gw' nelpon mama lagi dan meminta mama ke daerah Blok M.. diminta naek busway, angkot, ojek, dsb... pokoknya diputer2in sambil ditakut-takutin... kayaknya tujuannya supaya mama gak sempet telpon atau mikir...

atm di kembalikan dengan cara ditaruh di pot bunga di depan mcdonalds (gak tau daerah mana karena si 'gw' yg nyuruh mama berhenti via HP)

mama diminta abisin uangnya dengan belanja emas, untungnya gw udah blok rekening mama! jadi ga bisa beli emas... dan kemudian orangnya meminta mama kembali ke jatinegara... abis itu, mama yg biasanya di telpon tiap 2-3 menit tiba2 di diemin selama 15 menit.. akibatnya mama trus coba telpon Papa dan akhirnya terbongkarlah ini semua.. mama gw tau kalau di boongin setelah gw sendiri telpon dan meyakinkan kalau gw ga papa dan beliau sedag di tipu... gw minta mama untuk diem disitu (Melawai Mal? - McDonald), dan tidak menerima telpon siapapun kecuali dari nomer HP gw.

Oh iya, si penjahat di jatinegara me-reset HP lama mama yg ada record call & sms nya termasuk dari si penjahat - Restore Factory Setting - ketahuan karena HP mama tadinya bahasa indonesia, setelah dipinjam sebentar tiba2 jadi bahasa inggris dan beda tampilannya... sehabis itu HP itu juga di-embat juga sih...

si penjahat juga selalu menggunakan 'private number' untuk call mama... gw heran, kenapa sih operator tidak melarang penggunaan private number ini? kan banyak disalah gunakan tuh... kaskuser ada yg tau gunanya (yg positif) ga sih?

BTW, saya jg terima cerita yg sama terjadi terhadap mama seseorang di semarang.. persiiiiiis sama kejadiannya...


jadi modusnya saya singkat sbb:

1. korban rata2 adalah orang tua... dan si penjahat menyaru sebagai anak (dengan suara yg mirip sekali)

2. di ceritakan kalau si anak sedang mengalami musibah (kecelakaan - matiin orang) dan diminta uang damai

3. korban (orang tua) dibawa ke jakarta, diminta puter2, dan akan LOST CONTACT dari siapapun (kecuali dari si penjahat) karena HP diminta ganti nomor... dan selalu pakai PRIVATE NUMBER..

4. si penjahat biasanya serakah dan meminta korban untuk hubungin sodara yg ada di jkt dengan alasan dananya kurang dan akibatnya fatal buat si anak.

5. si penjahat selalu menakut-takuti tapi juga berpura-pura baik dengan memberikan nasehat seperti 'jangan kecapaian', 'jangan terlalu di pikirin', 'jangan sampai sakit lho'.. bahkan dalam kasus ini, dia doain mama gw!! ingat dia harus meyakinkan korban bahwa dia benar2 anaknya... dan bukan preman...

6. data2 ttg si anak lengkap sekali... sampe dia tahu klo gw ini cukup aktif bergereja.. oleh karena itu, pelaku sampe doain nyokap gw ditelpon...


HATI-HATI... kayaknya kita berhadapan dengan sindikat yg gak maen maen... dia bisa punya data cukup lengkap tentang kita... kabarin bokap-nyokap, sodara anda SEGERA!!!!! sebelum terlambat dan menyesal...

gimana cara lolosnya kalau udah kadung ortu kita di'tangan' mereka?

1. Nampaknya mereka akan melepas mangsanya kalau udah ga ada yg bisa diperes lagi... jadi BLOCK lah kartu ATM/REKENING yg dibawa korban, sesegera mungkin

2. cari ke lokasi2 berikut (sebar temen2 dengan bawa foto): stasiun Jatinegara (pagi - jam 9-an), motel/hotel sekitar Jatinegara (pagi - jam 9an), Pasar Minggu (jam 7-9), depok (matahari/ramayana/stasiun depok), BSD (stasiun serpong), Blok M (jam 9-2sore), Melawai (jam 9-2sore)

3. berdoa agar sang korban bisa menelpon keluarga... jadi STANDBY di telpon yg paling mudah diingat korban.. misal telpon rumah! bukan no HP yg puanjang

makasi buat yg mau baca postingan ini, panjang tapi semoga berguna...

makasi Gan... (makasi juga yg mau berbaik hati kasi )